Perkedel pedase mantapuuooollll ����

 Bagi kalian yang ingin order perkedel bisa klik dibawah ini yahh ;-) -->Download<--

Jika ingin order perkedel bisa isi form dibawah ini yaahh https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSftATh5_0Wjx6RT3AKeyVMvQral1iA-YRdLFJfC8GuiAnvrGg/viewform

Tempe adalah sumber protein nabati yang tentunya bagus buat menu andalan sehari-hari. Tapi kebayang lah ya bosennya kalau tempe ini disajikan dengan resep itu-itu aja. Jangankan untuk bayi, buat orang tua kaya kita aja bosen. Hehe So agar lebih variatif saya coba bikin perkedel tempe. Memang agak lebih ribet, dibandingkan goreng tempe biasa. Tapi worth it kok, karena rasanya gurih. Najmi juga suka makan perkedel ini. Apalagi kalau makannya pake cocol-cocol ke saus tomat (silahkan buat saus tomat hommade yaa untuk baby under 2y). Dan ini lah penampakan perkedel tempenya MPASI perkedel tempe Bahan:  Tempe 1 buah  Telur 2 butir  Bawang putih 2 siung, haluskan  Daung bawang 3 helai, iris tipis-tipis  Garam 1sdt  Merica sedikit saja Cara membuat :  Rebus tempe sebentar.  Haluskan tempe dengan blender atau food processor.  Masukkan 1 butir telur, garam, merica, daun bawang.  Aduk-aduk.  Jika adonan terlalu lember, t...

SELAIN masakan Padang, salah satu masakan khas daerah yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia adalah masakan khas Manado. Selain ikan cakalang rica-rica dan sambal dabu-dabu, biasanya yang menjadi primadona adalah perkedel bakwan jagung khas Manado, yang memang jadi incaran banyak orang ketika bersantap di restoran atau rumah makan khas Manado. Well, jika ada waktu luang sebetulnya tidak perlu selalu bertandang ke restoran khas Manado ketika ngidam perkedel bakwan jagung Manado. Membuatnya sendiri di rumah juga bisa kok. Seperti apa cara membuat dan apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan? Menyitat Selerarasa, Jumat (6/7/2018) berikut di bawah uraian resep bakwan jagung ala Manado yang renyah dan sedap. Selamat mencoba!  Bakwan jagung ala Manado (untuk 18 buah) Bahan-bahan; 3 buah jagung manis; 150 gram tepung beras; 1 butir telur ayam; 1/2 sendok teh ketumbar halus; 125 ml air hangat; 1 sendok teh garam; 4 sendok makan tepung terigu; 1/2 sendo...

TRIBUNNEWS.COM - Perkedel sering hancur bila digoreng. Penyebabnya adalah kandungan cairan yang banyak. Misalnya, kentang yang digunakan kebanyakan airnya atau Anda terlalu banyak menggunakan mentega. Penyebab lain perekdel hancur adalah dalam adonan ditambahkan daging yang lemaknya banyak. Bisa juga akibat ditambahkan susu cair/susu kental manis ke dalam adonan. Agar perkedel tidak hancur, pilih jenis kentang yang kandungan airnya sedikit. Bila kentang direbus, rebus bersama kulitnya. Bila dikukus, kukus bersama kulit dalam keadaan utuh, tidak terpotong-potong. Cara paling baik, agar perkedel tidak hancur, goreng kentang sampai matang lalu lap dengan serbet kertas sampai minyaknya hilang. Setelah itu kentang bisa ditumbuk. Jangan mencampurnya dengan bahan yang terlalu cair dan berlemak. Selanjutnya perhatikan juga cara menggorengnya. Jangan menggunakan api yang terlalu kecil. Api yang kecil membuat proses menggoreng jadi lama. Selama penggorengan yang lama, p...

 https://ngalam.co/2016/10/25/sejarah-perkedel-warisan-belanda/ Belanda yang bertahun-tahun menjajah Indonesia tentu mewariskan berbagai kebudayaan, salah satunya kuliner. Tak hanya leker saja yang sampai saat ini dikenal dan bahasa berasal dari Belanda, tapi ada berbagai kuliner lainnya seperti perkedel. Ya, perkedel memang makanan warisan Belanda. Dari bahasanya, perkedel sebenarnya berasal dari Bahasa Belanda ‘ frikadeller’,  namun karena orang Indonesia susah mengucapkan huruf ‘f’ dikenal lah Perkedel ini. Awal dari Frikadeller ini sebenarnya dari Perancis bernama fricandeau. Kemudian orang-orang Perancis pada masa Napoleon menguasai Negeri Belanda dan turut mengenalkan makanan tersebut di wilayah koloninya. Dari bentuk antara Perkdel dengan Frikadeller memang berbeda, mari membandingkan foto Perkedel di atas dengan Frikadeler di bawah ini. Bentuknya memang cukup berbeda, apalagi warnanya. Daripada Perkedel, Frikadeller terlihat lebih...